Air Terjun Madakaripura, Destinasi Alam Eksotis di Lereng Bromo

Posted on

Berbicara mengenai wisata alam di nusantara memang tak ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki daya tariknya tersendiri, salah satunya Probolinggo, Jawa Timur. Di mana kabupaten ini memiliki Air Terjun Madakaripura yang pesonanya luar biasa.

Air Terjun Madakaripura
YouTube

Segala Hal Tentang Air Terjun Madakaripura

Madakaripura biasa disebut sebagai permata tersembunyi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Air terjunnya mempunyai ketinggian sekitar 200 meter. Menjadikannya sebagai air terjun tertinggi di Pulau Jawa sekaligus tertinggi kedua di Indonesia.

Lokasinya berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl) dan dikelilingi oleh tebing-tebing curam. Jika kita lihat secara menyeluruh tampak seperti membentuk mangkuk atau ceruk raksasa. Dari sela-sela tebing tersebut, air menetes nyaris di semua sisi. Menciptakan suasana seperti hujan yang menakjubkan.

Nama Madakaripura sendiri berasal dari istilah “Madakaripura” yang berarti “tanah perdikan terakhir milik Mahapatih Gajah Mada.” Menurut legenda, tempat ini adalah lokasi bertapa terakhir sang mahapatih dari Kerajaan Majapahit sebelum moksa.

Karena itulah, masyarakat setempat sering menyebutnya sebagai Air Terjun Abadi, karena aliran airnya tidak pernah surut meski di musim kemarau.

Daya Tarik Curug Madakaripura

Sebagai destinasi wisata alam, Air Terjun Madakaripura menawarkan lebih dari sekadar panorama air jatuh dari ketinggian. Keunikan bentuk geografis, atmosfer spiritual, serta tantangan petualangan menjadikan tempatnya sangat layak untuk dikunjungi. Berikut sejumlah daya tariknya:

1. Panorama Alam Super Dramatis

Berada di sekeliling tebing tinggi dan lembah sempit, pengunjung akan merasakan sensasi seolah masuk ke dunia lain. Tebing-tebing tersebut meneteskan air seperti hujan alami. Sementara suara gemuruh air terjun utama menambah kesan dramatis.

2. Cerita Mistis dan Sejarah Gajah Mada

Nuansa spiritual sangat kental di tempat ini. Konon, Gajah Mada bertapa di gua yang terletak di balik air terjun. Banyak pengunjung yang datang bukan hanya untuk berwisata. Namun mereka juga untuk merasakan energi spiritual yang dipercaya masih tersimpan di sekitar Madakaripura.

3. Perjalanan yang Penuh Petualangan

Sebelum mencapai air terjun utama, pengunjung harus menempuh jalur menyusuri sungai kecil, menyeberang beberapa arus, bahkan melewati aliran air yang menetes dari atas. Ini membuat perjalanan ke Madakaripura terasa seperti ekspedisi alam yang menantang.

Akses Menuju Air Terjun Madakaripura

Meskipun terletak sedikit tersembunyi, akses menuju Air Terjun Madakaripura cukup mudah kita jangkau. Terutama dari arah Probolinggo. Lokasinya berada di perbatasan tiga desa, namun jalur paling umum dan recommended adalah melalui Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Dari pusat Kota, wisatawan bisa naik bus besar menuju Tongas. Cukup beri tahu kondektur bahwa tujuannya adalah Curug Madakaripura. Lokasi turunnya berada di pertigaan Tongas. Dari sana, perjalanan berlanjut menggunakan angkot atau ojek lokal menuju pintu masuk kawasan air terjun.

Jalur dari Tongas ke kawasan air terjun menyuguhkan pemandangan alam hijau dan asri, dengan jalan yang relatif baik. Sesampainya di parkiran, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 30–60 menit.

Berdasarkan keterangan di YouTube Mlaku Mlaku Yuuk, dulu, para pengunjung yang membawa kendaraan pribadi bisa langsung menuju pintu utama air terjun. Hanya saja, pasca terjadi longsor dan banyak kendaraan yang terjebak, maka mobil atau motor pribadi hanya bisa sampai parkiran. Adapun tarif parkir mulai dari Rp 5 ribu.

Bagi yang tidak ingin berjalan kaki, bisa naik ojek wisata. Tarifnya cukup terjangkau yakni Rp 30-50 ribu (PP). Sebanding dengan jarak tempuh yang lumayan jauh, sekitar 1.5 KM. Sementara itu, tiket masuknya sendiri ke lokasi adalah Rp 20rb/orang (WNI) dan Rp 45 ribu/orang (WNA).

Tips Berkunjung ke Madakaripura

Untuk menikmati keindahan Air Terjun Madakaripura dengan maksimal dan aman, ada beberapa tips penting yang sebaiknya diketahui. Salah satunya, waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hingga siang hari.

Karena selain cuaca masih cerah, kita punya cukup waktu untuk menikmati suasana sebelum kawasan ditutup pada sore hari yakni pukul 16.00 WIB.

Mengingat medan yang basah dan licin, sebaiknya sepatu nyaman, tahan air, atau sandal gunung. Karena hampir pasti akan basah, sangat dianjurkan membawa jas hujan, baju ganti, serta tas tahan air. Khususnya untuk melindungi barang elektronik.

Selain itu, kawasan ini rawan longsor dan banjir saat hujan deras. Untuk alasan keselamatan, pihak pengelola Air Terjun Madakaripura melarang kunjungan ketika hujan turun atau setelah hujan deras. Semoga informasinya bermanfaat!