Bali tidak hanya dikenal dengan pantainya yang eksotis atau pura-puranya yang sakral. Pulau ini juga memiliki kekayaan alam berupa air terjun yang memesona, salah satunya adalah air terjun Munduk. Destinasi ini menjadi salah satu daya tarik alam yang wajib dikunjungi saat liburan ke Pulau Dewata.

Panduan ke Air Terjun Munduk di Jantung Hutan Tropis Bali
Munduk Waterfall adalah salah satu wisata air terjun yang indah di Bali. Air terjun ini berada di kawasan Desa Munduk, yang terletak di Buleleng, bagian Bali Utara. Air terjun ini berada di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 800-900 meter di atas permukaan laut, sehingga kawasan ini memiliki udara yang sejuk dan pemandangan yang asri dengan tumbuhan yang subur.
Munduk Waterfall sebenarnya merujuk pada beberapa air terjun yang berdekatan di Desa Munduk, termasuk Golden Valley Waterfall, Red Coral Waterfall (nama lain dari Munduk Waterfall), dan Melanting Waterfall. Tiga air terjun ini sering dianggap sebagai satu rangkaian dan lebih dikenal dengan sebutan Air Terjun Munduk karena lokasinya yang berdekatan satu sama lain.
Trekking Menuju Munduk Waterfall
Trekkingnya cukup menyenangkan sekaligus menantang. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhkan panorama alam yang masih alami. Setelah tiba di area parkir yang berada di dekat jalan raya Munduk, pengunjung harus berjalan kaki menuruni jalan setapak menuju air terjun. Jarak dari pintu masuk sampai ke air terjun kurang lebih setengah kilometer.
Jalur trekking sudah cukup baik dengan sebagian besar jalan setapak berlapis beton, sehingga relatif aman dan cocok untuk segala usia. Namun, ada banyak tangga dan beberapa bagian jalan yang menurun cukup curam, sehingga disarankan menggunakan sandal trekking atau sepatu olahraga yang nyaman dan anti licin. Sepanjang trekking, pengunjung akan melewati hamparan perkebunan kopi dan cengkeh yang hijau dan asri, serta hutan tropis yang rindang, memberikan suasana sejuk dan pemandangan yang menyejukkan mata.
Medan trekking ini cukup menantang karena ada beberapa tanjakan dan turunan, tapi tidak terlalu berat sehingga masih bisa dinikmati oleh kebanyakan wisatawan yang memiliki kondisi fisik normal. Disarankan untuk melakukan trekking saat musim kemarau untuk menghindari jalur yang licin dan lebih aman, serta menghindari akhir pekan karena destinasi wisata ini bisa sangat ramai.
Apa Saja yang Bisa Dilakukan di Munduk Waterfall?
Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas menarik yang memanfaatkan keindahan dan suasana alamnya yang asri dan sejuk, antara lain:
- Menikmati segarnya air dengan berenang atau berendam di kolam alami yang terbentuk di bawah guyuran air terjun.
- Menyusuri jalur hiking sambil menjelajahi kawasan sekitar yang dipenuhi rimbunnya hutan tropis, serta hamparan kebun kopi dan cengkeh.
- Bersantai dan menikmati suasana tenang di restoran atau warung yang tersedia di sekitar lokasi air terjun.
- Berfoto di depan air terjun sebagai latar belakang untuk berfoto bersama keluarga atau teman-teman.
Berapa Biaya Masuk ke Munduk?
Tiket untuk masuk ke Air Terjun Munduk dibanderol sekitar Rp20.000 per orang dewasa. Selain itu, ada biaya parkir sekitar Rp 5.000 untuk mobil. Untuk anak-anak, tiket masuk biasanya lebih murah, sekitar Rp 10.000 per orang. Jam operasionalnya mulai pukul 06.00 atau 07.00 WITA hingga sore hari, dan tiket masuk dibayar di loket dekat pintu masuk air terjun. Pengunjung disarankan untuk membeli tiket di loket resmi di area parkir untuk menghindari harga yang tidak resmi.
Dari pengalaman @TheNomadNextdoor yang dibagikan di channel YouTubenya, memang pemandangan di sepanjang jalan menuju air terjun sangat asri. Tempat ini cukup mudah dijangkau, bahkan jika datang menggunakan motor. Pemandangan air terjunnya pun luar biasa indah dan megah. Ditambah jika suasana sedang sepi, bisa membuat momen semakin spesial.
Jika sedang merencanakan liburan ke Bali, sempatkanlah singgah ke Air Terjun Munduk. Nikmati kedamaian alam, tantangan ringan dalam perjalanan menuju air terjun, serta pemandangan yang akan membekas di hati. Tempat ini bukan sekadar destinasi wisata, tapi juga obat bagi jiwa yang haus akan ketenangan. /Fitri



