Air Terjun Curug Lawe berada di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Letaknya di lereng Gunung Ungaran membuat kawasan ini memiliki udara yang sejuk dan segar. Dari pusat Kota Semarang, jaraknya sekitar 23,9 kilometer dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan. Aksesnya cukup mudah diikuti, meski sebagian jalan menuju lokasi berupa tanjakan dan jalan setapak yang menantang.
Pemandangan di sekitar Curug Lawe masih sangat alami. Tebing hijau, pepohonan rindang dan suara gemericik air menciptakan suasana yang menenangkan. Kawasan ini juga dikenal dengan Curug Lawe Benowo Kalisidi karena di dalam satu area terdapat dua air terjun yang berdekatan. Kombinasi antara Curug Lawe dan Curug Benowo menjadikan tempat ini destinasi wisata alam favorit di Semarang.

Daya Tarik dan Keunikan Air Terjun Curug Lawe
Curug Lawe memiliki ketinggian sekitar 30 meter. Alirannya membentuk garis putih menyerupai benang halus yang jatuh dari tebing batu. Keindahan ini membuatnya dinamai “Lawe”, yang dalam bahasa Jawa berarti benang.
Mengutip dari Tim Penulis Worldbook (2017:19) dalam Wonderful World 2: Ensiklopedia Tempat-Tempat Indah dan Menakjubkan, air terjun merupakan formasi geologi dari aliran air yang mengikis batuan serta jatuh dari ketinggian tertentu. Fenomena ini tampak jelas di Curug Lawe yang terbentuk alami tanpa campur tangan manusia.
Selain keindahan air terjun, pengunjung juga akan menemui keanekaragaman hayati yang menarik. Beberapa jenis fauna seperti lutung, burung hutan, hingga kupu-kupu dapat ditemukan di kawasan ini.
Saat pagi atau sore hari, suara hewan-hewan liar berpadu dengan gemuruh air terjun, menciptakan suasana hutan tropis yang menenangkan. Udara yang bersih dan sejuk menjadi nilai tambah bagi siapa pun yang ingin beristirahat dari hiruk-pikuk kota.
Akun Youtube @ekobudiy430 menampilkan pesona Curug Lawe di Desa Kalisidi, Semarang yang terkenal dengan aliran airnya menyerupai tirai alami jatuh anggun dari tebing. Suasana sejuk khas hutan lereng Gunung Ungaran menghadirkan ketenangan dan udara segar yang menyegarkan jiwa.
Keberadaan jembatan merah ikonik menjadi daya tarik visual sekaligus spot foto favorit para wisatawan. Curug Lawe menjadi destinasi ideal bagi pencinta alam, petualang, maupun mereka yang ingin menyepi dari hiruk pikuk kota.
Rute dan Jalur Perjalanan Menuju Curug Lawe
Untuk menuju Air Terjun Curug Lawe, pengunjung bisa memulai perjalanan dari pusat Kota Semarang. Arahkan kendaraan menuju Jalan Pemuda, kemudian lanjutkan ke Jalan Kelud Raya, Menoreh Raya dan Kolonel HR Hadijanto.
Dari sana, perjalanan diteruskan melalui Jalan Ampel Gading Raya menuju Jalan Mr. Koesbiyono Tjondrowibowo, hingga akhirnya tiba di Desa Kalisidi. Dari area parkir, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh sekitar dua kilometer.
Jalur trekking menuju air terjun cukup menantang namun tidak ekstrem. Pengunjung akan melewati jembatan kayu, jalan setapak di pinggir parit, hingga tangga batu alami. Di sepanjang perjalanan, pemandangan hutan yang rimbun akan menemani langkah kaki.
Salah satu titik menarik di jalur ini adalah Bendungan Sidomble, bendungan kecil yang dibangun pada tahun 1975 untuk kebutuhan air warga setempat. Di lokasi ini juga terdapat spot foto ikonik bertuliskan “We Love CLBK”.
Tips Aman dan Waktu Terbaik Berkunjung
Kawasan Air Terjun Curug Lawe masih sangat alami, sehingga pengunjung perlu memperhatikan beberapa hal sebelum datang. Datanglah saat cuaca cerah agar jalur trekking tidak licin.
Musim kemarau adalah waktu terbaik karena debit air stabil dan pemandangan terlihat lebih jernih. Disarankan datang pada pagi hari untuk menikmati udara segar dan pencahayaan alami yang indah di area air terjun.
Gunakan alas kaki yang nyaman dan memiliki daya cengkeram kuat. Siapkan air minum dan baju ganti jika berencana bermain air di bawah curug. Hindari berkunjung saat sore menjelang malam karena kondisi jalan akan gelap dan berisiko. Selain itu, pengunjung juga diimbau menjaga kebersihan dan tidak merusak vegetasi di sekitar kawasan.
Daya Tarik Curug Lawe Vs Curug Benowo
Curug Lawe dan Curug Benowo sama-sama berada di lereng Gunung Ungaran serta menawarkan suasana alam yang sejuk nan asri. Curug Lawe memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan air jernih dan jalur trekking yang lebih mudah ditempuh sekitar 30 menit, cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati ketenangan alam.
Sebaliknya, Curug Benowo memiliki ketinggian sekitar 40 meter dengan aliran air lebih deras dan jalur perjalanan yang lebih menantang, menarik bagi pecinta petualangan. Meskipun berbeda karakter, keduanya berada dalam satu kawasan Perhutani sehingga keindahan dan kelestariannya tetap terjaga sebagai destinasi favorit para pecinta alam.
Keindahan Air Terjun Curug Lawe tidak hanya terletak pada panoramanya, tetapi juga pada suasana damai yang ditawarkan. Suara air yang jatuh, kesejukan udara dan panorama hijau menenangkan membuat tempat ini menjadi destinasi wajib bagi pencinta alam. Berkat akses mudah dan harga tiket terjangkau, air terjun ini menjadi pilihan tepat untuk menikmati keindahan alam Semarang yang masih alami serta lestari. /nrm



